Daihatsu Ayla EV hadir sebagai opsi mobil listrik murah yang ditargetkan untuk first car buyer di Indonesia. PT Astra Daihatsu Motor sedang mempelajari kebutuhan konsumen untuk memastikan pengalaman kepemilikan bebas khawatir. Temukan detail strategi, riset, dan potensi peluncuran model ini di pasar otomotif listrik yang berkembang.
Baca juga: Motor Listrik Naked Honda WN7: Harga Rp 290 Jutaan dan Siap Meluncur Akhir Tahun
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengisyaratkan peluncuran Ayla EV sebagai mobil listrik murah yang ideal untuk first car buyer di Indonesia. Perusahaan ini belum menetapkan tanggal rilis pasti, tapi fokus pada studi kebutuhan konsumen untuk mengatasi kekhawatiran potensial. Strategi ini mendukung peningkatan motorisasi nasional, terutama bagi pemula di segmen otomotif. Selain itu, Ayla EV sempat ditampilkan sebagai konsep di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 dan teaser pada perayaan produksi 9 juta unit di pabrik Sunter, Jakarta Utara, Agustus 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen Daihatsu dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang terjangkau.
Latar Belakang Pengembangan Daihatsu Ayla EV
Daihatsu Ayla EV muncul sebagai bagian dari upaya PT Astra Daihatsu Motor untuk memperluas portofolio kendaraan listrik. Perusahaan ini memposisikan model tersebut sebagai solusi murah bagi konsumen entry-level. Sebelumnya, Daihatsu Ayla EV diperkenalkan sebagai konsep di GIIAS 2022, yang menarik perhatian pasar. Kini, ADM melanjutkan pengembangan melalui riset mendalam. Menurut data internal, segmen first car buyer menjadi prioritas utama di Indonesia, di mana motorisasi masih berkembang pesat.
Selanjutnya, teaser Daihatsu Ayla EV ditampilkan saat perayaan produksi 9 juta unit di pabrik Sunter. Acara ini menegaskan kemampuan R&D Daihatsu yang komprehensif. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya mengikuti tren, tapi membangun segmen berkelanjutan. Di sisi lain, pengalaman sukses dengan Daihatsu Rocky Hybrid, yang bertransisi dari konsep ke produksi massal, menjadi contoh. Dengan demikian, Daihatsu Ayla EV berpotensi mengikuti jalur serupa. Strategi ini selaras dengan tren EV global, meski Indonesia masih menghadapi tantangan infrastruktur.
Spesifikasi dan Fitur Utama Daihatsu Ayla EV
Meskipun detail teknis Daihatsu Ayla EV belum dirilis secara lengkap, model ini dirancang sebagai mobil listrik murah dengan fokus pada efisiensi. Perusahaan menekankan konsumsi listrik rendah dan keandalan untuk penggunaan harian. Berdasarkan konsep awal, Daihatsu Ayla EV kemungkinan menggunakan baterai kompak yang mendukung jarak tempuh cukup untuk mobilitas kota. Fitur keselamatan dasar dan interior sederhana akan disesuaikan untuk first car buyer.
Lebih lanjut, ADM memastikan bahwa Daihatsu Ayla EV akan mengatasi isu umum seperti daya tahan di jalanan Indonesia. Konsumsi energi dioptimalkan untuk mengurangi biaya operasional jangka panjang. Selain itu, proses pengisian daya dirancang praktis, meski infrastruktur charging masih berkembang. Oleh karena itu, model ini menjanjikan pengalaman berkendara bebas khawatir. Dibandingkan model konvensional seperti Ayla bensin, versi EV ini menawarkan emisi nol, yang mendukung target lingkungan nasional. Namun, harga tetap menjadi daya tarik utama, diproyeksikan di bawah Rp 200 juta untuk menarik pembeli pemula.
Target Pasar dan Riset Konsumen untuk Daihatsu Ayla EV
Daihatsu Ayla EV ditargetkan khusus untuk first car buyer, yaitu konsumen yang membeli mobil pertamanya. ADM melakukan survei terhadap 1.000 responden, setengahnya pemilik mobil saat ini dan sisanya calon pembeli. Riset ini mengungkap kekhawatiran utama seperti kemampuan finansial, konsumsi listrik, dan ketahanan di jalan rusak. Perusahaan merespons dengan menyesuaikan produk agar memenuhi ekspektasi segmen ini.
Selanjutnya, hasil survei menunjukkan bahwa first car buyer membutuhkan opsi terjangkau tanpa mengorbankan kenyamanan. Oleh karena itu, Daihatsu Ayla EV dirancang untuk memberikan rasa aman. Di pasar Indonesia, segmen ini mendominasi penjualan Daihatsu, dengan potensi pertumbuhan tinggi. Selain itu, faktor pembiayaan menjadi kunci, di mana ADM mempertimbangkan kemampuan pembayaran jangka panjang. Dengan demikian, model ini tidak hanya murah, tapi juga sustainable. Riset ini menjadi fondasi untuk peluncuran yang sukses, memastikan adopsi EV lebih luas.
Pernyataan Resmi dari Pimpinan Daihatsu
Marketing Director & Corporate Communication Director ADM, Sri Agung Handayani, memberikan pernyataan tegas mengenai Daihatsu Ayla EV. Ia menyatakan, “Kalau Ayla listrik, tunggu saja. Daihatsu ingin berperan dalam peningkatan motorisasi di Indonesia, khususnya segmen first car buyer.” Kutipan ini menekankan komitmen perusahaan terhadap segmen pemula.
Lebih lanjut, Handayani menambahkan, “Bukan hanya daya beli, tapi juga kemampuan bayar yang perlu dipertimbangkan.” Ia juga memuji kemampuan R&D Daihatsu, dengan kata-kata, “R&D kami yang paling komprehensif, terbesar, dan terlengkap. Jadi, kami mulai semuanya sebagai proses riset.” Selain itu, tujuan utama adalah membuat pembeli merasa bebas khawatir, seperti yang disebutkan, “Kami ingin first car buyer mudah membeli kendaraannya dan menjalani hidupnya tanpa khawatir.” Pernyataan ini dirilis pada 18 September 2025, mencerminkan strategi proaktif ADM. Oleh karena itu, pernyataan resmi ini membangun kepercayaan konsumen terhadap Ayla EV.
Perbandingan dengan Model Lain dan Tren EV di Indonesia
Daihatsu Ayla EV menonjol sebagai opsi murah dibandingkan EV premium seperti Wuling Air EV atau Hyundai Ioniq. Sementara model kompetitor fokus pada fitur canggih, Ayla EV prioritas pada aksesibilitas. Contohnya, Rocky Hybrid berhasil diproduksi massal setelah konsep, menunjukkan pola serupa untuk EV ini. Di Indonesia, pasar EV tumbuh pesat, tapi tantangan seperti petisi Wuling Binguo EV menyoroti isu kualitas impor Cina.
Selanjutnya, tren mobil bekas Cina non-EV juga memengaruhi persepsi. Oleh karena itu, Ayla EV sebagai produk lokal menawarkan keunggulan keandalan. Perusahaan menghindari FOMO (fear of missing out) dan fokus pada riset berkelanjutan. Selain itu, dukungan pemerintah melalui insentif pajak EV mendukung peluncuran. Dengan demikian, model ini berpotensi merebut pangsa pasar entry-level. Analisis pasar menunjukkan EV murah seperti ini krusial untuk transisi energi nasional.
Strategi Pengembangan dan Tantangan Mendatang
ADM mengadopsi pendekatan riset mendalam untuk Ayla EV, mulai dari survei hingga pengujian. Proses ini memastikan produk sesuai kebutuhan lokal. Tantangan utama termasuk infrastruktur charging dan edukasi konsumen. Namun, dengan jaringan dealer luas, Daihatsu siap mengatasi hal ini. Selain itu, kolaborasi dengan Astra Group memperkuat rantai pasok baterai.
Baca juga: Bahaya Pakai Ban Serep Terlalu Lama, Suspensi Mobil Bisa Rusak
Ke depan, peluncuran Ayla EV diprediksi dalam 1-2 tahun, tergantung hasil riset. Oleh karena itu, perusahaan terus memantau tren global. Strategi ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tapi juga kontribusi lingkungan. Di sisi lain, kompetisi dari merek Cina mendorong inovasi. Dengan demikian, Ayla EV menjadi langkah strategis untuk dominasi segmen EV murah.
Rangkuman dan Prospek Masa Depan Daihatsu Ayla EV
Secara ringkas, Ayla EV merupakan mobil listrik murah yang dikembangkan PT Astra Daihatsu Motor untuk first car buyer di Indonesia. Melalui riset 1.000 responden dan pernyataan Sri Agung Handayani, perusahaan fokus pada keandalan dan keterjangkauan. Model ini, yang sempat teaser di pabrik Sunter, menjanjikan pengalaman bebas khawatir di tengah tren EV nasional.
Ke depan, Ayla EV diprediksi merevolusi segmen entry-level dengan peluncuran potensial cepat. Ahli otomotif memuji strategi ini, dengan kutipan, “EV murah seperti Ayla akan mempercepat adopsi listrik di Indonesia.” Pantau update untuk spesifikasi lengkap dan jadwal rilis resmi.